TUGAS MANAJEMEN KELAS DI SD
tentang
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS
disusun oleh :
WIRMA ADHANI
1620152
7.4 PGSD
dosen pembimbing:
Yessi Rifmasari, M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP ADZKIA PADANG
2019
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS
A. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS
“Secara
umum faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan
yaitu, faktor intern dan faktor ekstern peserta didik.” (Djamarah 2006). Faktor
intern peserta didik berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku.
Kepribadian peserta didik denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan
peserta didik berbeda dari peserta didik lainnya sacara individual.
Perbedaan
sacara individual ini dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis,
intelektual, dan psikologis. Faktor ekstern peserta didik terkait dengan
masalah suasana lingkungan belajar, penempatan peserta didik, pengelompokan
peserta didik, jumlah peserta didik, dan sebagainya. Masalah jumlah peserta
didik di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah peserta
didik di kelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah
terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah peserta didik di kelas
cenderung lebih kecil terjadi konflik.
Djamarah
(2006) menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan
kelas dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan
oleh Djamarah adalah sebagai berikut:
a.
Hangat dan Antusias Hangat dan
Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab
pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
b.
Tantangan Penggunaan kata-kata,
tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah
peserta didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah
laku yang menyimpang.
c.
Bervariasi Penggunaan alat atau
media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan
mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian peserta didik.
Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang
efektif dan menghindari kejenuhan.
d.
Keluwesan Keluwesan tingkah laku
guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya
gangguan peserta didik serta menciptakan iklim belajarmengajar yang efektif.
Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan
peserta didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
Pengelolaan
pembelajaran yang baik harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip mengajar.
Ia harus mempertimbangkan segi dan strategi pembelajaran, dirancang secara
sistematis, bersifat konseptual tetapi praktis-realistik dan fleksibel, baik
yang menyangkut masalah interaksi pembelajaran, pengelolan kelas, pemanfaatan
sumber belajar (pengajaraan) maupun evaluasi pembelajaran. Dengan demikian
manajemen kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif
(Kompri, 2014: 149)
B. PERMASALAHAN DALAM PRINSIP
MANAJEMEN KELAS
Berhasilnya
manajemen kelas dalam mendukung pencapaian tujuan proses belajar siswa, banyak
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu “faktor-faktor yang melekat pada kondisi
fisik kelas dan pendukungnya, serta dipengaruhi oleh faktor non fisik
(sosio-emosional) yang melekat pada guru” (Karwati dan Priansya, 2014: 31-32).Kasus-kasus
yang dijumpai guru dalam manajemen kelas:
1. Tingkat
penguasaan materi oleh siswa di dalam kelas.
2. Fasilitas
yang diperlukan.
3. Kondisi
siswa.
4. Teknik
mengajar guru.
C. KEBIJAKAN TENTANG PRINSIP MANAJEMEN
KELAS
Kegiatan
yang bersifat penyembuhan mengikuti langkah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi
masalah
Pada langkah ini, guru
mengenal atau mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam
kelas. Berdasar masalah tersebut guru mengidentifikasi jenis penyimpangan
sekaligus mengetahui latar belakang yang membuat peserta didik melakukan
penyimpangan tersebut.
b. Menganalisis
masalah
Pada langkah ini, guru
menganalisis penyimpangan peserta didik dan menyimpulkan latar belakang dan
sumber-sumber dari penyimpangan itu.Selanjutnya menentukan
alternatif-alternatif penanggulangannya.
c. Menilai
alternatif-alternatif pemecahan
Pada langkah ini guru
menilai dan memilih alternatif pemecahan masalah yang dianggap tepat dalam
menanggulangi masalah.
d. Mendapatkan
balikan
Pada langkah ini guru
melaksanakan monitoring, dengan maksud menilai keampuhan pelaksanaan dari
alternatif pemecahan yang dipilihuntuk mencapai sasaran yang sesuai dengan yang
direncanakan. Kegiatan kilas balik ini dapat dilaksanakan dg denganngadakan
pertemuan dengan para peserta didik.Maksud pertemuan perlu dijelaskan oleh guru
sehingga peserta didik mengetahui serta menyadari bahwa pertemuan diusahakan
dengan penuh ketulusan, semata-mata untuk perbaikan, baik untuk peserta didik
maupun sekolah.
DAFTAR RUJUKAN
Asep
Suryana, (2005). Makalah TECHNOLOGIES FOR RESTRUCTURED
CLASSROOMS,
disampaikan dalam lokakarya .Universitas Negeri Yogya.
Asep suryana. 2006. Bahan
belajar mandiri Manajemen kelas.Universitas Pendidikan
Indonesia
M.
Entang, T raka Joni an Prayitno, (1985), Pengelolaan Kelas,
Proyek Pengembangan
Sangat bermanfaat, terimakasih
BalasHapusMkasih kk
HapusSangat bermanfaat, terima kasih
BalasHapusMkasih kk
HapusSangat bermanfaat sekali
BalasHapusMkasih kk
BalasHapusTerimakasih, bermanfaat sekali
BalasHapusKarya tulisnya bagus
BalasHapusMaterinya sesuai yang saya cari..🙏😊
BalasHapusSangat bermanfaat👍
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusSangat bermanfaat materinya
BalasHapusSngat brnfaat
BalasHapus